Minggu, 22 September 2013

REKONSTRUKSI PERGERAKAN MAHASISWA KEKINIAN

…..Sesungguhnya, landasan keyakinan adalah nurani yang menyala, landasan keikhlasan adalah hati yang bersih, landasan semangat adalah jiwa yang menggelora, landasan amal adalah kemauan yang kuat… dan semua itu pada diri seorang pemuda…” (Hasan al-Banna)
Dulu mereka Bersatu membuat gerakan pembaruan melawan imperialisme Penjajah , lantang menentang kebijakan busuk Penguasa Orde Lama, Menduduki Gedung DPR dan mengaungkan Reformasi ke penjuru Negeri. Merekalah Mahasiswa yang kritis, berani bersuara, dan visioner dengan ide-idenya, Apa kabar Mahasiswa hari ini?
 Secara sederhana kata ‘Mahasiswa’ dapat dijabarkan menjadi 2 kata dasar, Maha dan siswa. Maha yang dapat diartikan besar dan agung serta Siswa sebagai pelajar atau orang yang sedang mengeyam pendidikan. Filosofi dari kata mahasiswa dapat dimaknai sebagai kaum terpelajar yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang  besar. Yang tidak hanya Fokus dengan buku yang wajib dibaca dan dipelajari sebagai tugas dari dosen tetapi juga peka dengan kondisi bangsa dan sosial masyarakat.  Oleh karenanya sebagai mahasiswa, tugas yang seharusnya dilakukan sebagai seorang kaum tepelajar dengan kesempatan yang lebih dari  bagian lain struktur masyarakat mestinya melakukan pengawasan kebijakan pemerintah secara kontinyu, dengan merambah aktivitas yang lebih luas sebagai wujud pengabdian kepada bangsa  yang populer dikenal dengan istilah ‘gerakan’.
Seiring berjalannya waktu dengan berbagai perkembangan-perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat dunia, telah memberikan implikasi yang signifkan terhadap arah gerakan mahasiswa masa kini. Hegemoni kehidupan dunia barat sedikit banyak telah menjadi parameter budaya di Negara-negara berkembang dengan semakin mudahnya informasi yang ditransfer masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, hari ini Dunia perguruan tinggi dan kemahasiswaan sekarang lebih mesra dengan pemikiran hedonis, pola hidup konsumtif, individualis serta pragmatis. Sementara gerakan mahasiswa dituntut dapat menjaga demokrasi, menggapai kesejahteraan, dan mencerdaskan bangsa, padahal kondisi dan tantangan saat ini adalah IT era (Overload informasi), Cengkaraman Neoliberalisme, serta Radikalisme yang rentan memicu konflik. Hal yang tentunya akan menarik dan patut diperbincangkan, Bagaimana pola gerakan mahasiswa yang mampu menjawab tantangan zaman??
Gerakan mahasiswa yang dibangun oleh lembaga kemahasiswaan maupun komunitas dalam kampus tentunya harus dibangun dengan matang. Ibarat prajurit yang akan berperang harus ada persiapan yang lengkap untuk menghadapi musuh.  Tak berbeda jauh dengan mahasiswa, sebagai agent of change harus membangun modal yang kuat dan massive sehingga membuat gerakan yang dinamis dan terarah. Ada 3 modal dasar yang harus dimiliki dalam mempersiapkan diri membangun ide-ide gerakan yang kesemuanya saling berkaitan,
-          Pengetahuan teoritik
Sebuah ide yang merupakan buah pemikiran yang menjadi embrio gerakan harus berasal dari pengetahuan teoritik. Yaitu pemikiran yang memiliki konsep yang telah terbukti kebenarannya dan bisa dipertanggungjawabkan. Kedudukan di kampus membawa implikasi bahwa mahasiswa adalah seorang akademisi, pemikir, bergerak secara logis dan terukur. Sehingga ada yang menjadi dasar yang shahih sebelum bertindak dalam melakukan gerakan.
-          Keterampilan Administratif
Keterampilan administratif harus dipandang luas lebih dari pengertian penanganan persuratan. Dalam hal ini ditekankan mahasiswa harus mempunyai dasar dalam mengolah surat, data, tulisan, yang terlegitimasi secara jelas dan diakui kekuatan hukumnya. Dengan administratif yang memadai secara langsung menjadi dasar dalam jalannya sebuah organisasi dalam melakukan kegiatan. Dimana file-file mengenai data ataupun hasil-hasil riset yang penting bisa diarsipkan dan menjadi bank data.
-          Kerja Praktis
Konsep yang dibuat melalui mekanisme panjang yang hanya menjadi buah pemikiran tanpa pengerjaan pada akhirnya takkan berguna bagi siapa-siapa. Pemikiran yang telah menemui kesimpulan harus di follow up dengan kerja praktis yang bisa memberikan dampak bagi orang lain. Tentunya kerja praktis yang dimaksud harus memiliki persiapan yang matang pula sehingga hasil yang diberikan bisa signifikan dan memberikan kontribusi secara nyata. Baik dalam persiapan, proses, dan hasil harus terkonsep secara terukur, mengenai sasaran, tujuan, dan output yang ingin dihasilkan.
Setiap generasi memiliki tantangan yang berbeda dizamannya masing-masing. Hal ini menuntut mahasiswa untuk berpikir revolusioner dalam menjalankan perannya. Arah Pergerakan yang harus dilaksanakan mungkin dijalankan dengan cara yang berbeda dengan arah gerakan mahasiswa zaman dahulu. Tentunya kualitas dan kuantitas gerakanlah yang harus diperhatikan dan ditingkatkan agar memberikan dampak yang signifikan dalam setiap gerakan yang dibuat.
Kontinyuitas, intensitas, totalitas akan memberikan hasil signifikan dalam setiap gerakan. Persatuanpun harus menjadi syarat utama dalam merekonstruksi gerakan mahasiswa masa kini. Konflik-konflik primodial, etnis maupun sektorian harus dihilangkan dari dunia mahasiswa yang hanya akan membawa perpecahan. Mahasiswa harus bersatu untuk mewujudkan cita-cita the founding father bangsa ini. Dengan cara-cara yang kritis dan positif agar terwujud perubahan yang lebih baik.


0 komentar:

Posting Komentar